Konvoi Kampanye Era Orde Baru

Setelah membaca salah satu postingan dari Mbak Madasari, Saya jadi teringat saat mengikuti kampanye terakhir era orde baru pada tahun 1997. Kala itu Saya yang masih kelas 3 SMP ikut kampanye PPP yang saat itu merupakan partai minoritas diantara 3 partai yang diakui pemerintah kala itu.

Sebagai anak muda yang masih bergejolak darah mudanya, ketertarikan kami adalah melakukan konvoi keliling dengan motor meraung-raung tanpa mempedulikan apa isi dari kampanye-kampanye yang dilakukan jurkam saat itu.

Sangat jelas di ingatan Saya saat itu bahwa untuk melakukan konvoi dengan atribut parpol minoritas tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus tetap berkelompok dan di jalur yang ditentukan oleh pemimpin rombongan.

Maklum, di era orde baru itu dalam hal kampanye pemilu tidaklah setransparan sejak masa reformasi mulai digulirkan. Apalagi kala itu saya merupakan anak PNS yang mau tidak mau harus menjadi pemilih partai paling mayoritas, Golkar.

Dalam berkonvoi kami harus berada di jalur yang ditentukan dan harus sudah selesai saat maghrib datang. Di tempat itu juga kami harus segera mencopot segala macam atribut parpol yang kami bawa termasuk kaos sekalipun.

Bila tidak? Saya melihat sendiri pengendara motor di depan Saya harus menerima pentungan Pak Polisi yang terhormat. Walhasil kami yang berada di belakangnya harus mematuhi perintah sang aparat.

Belakangan Saya ketahui, bahwa yang dilakukan Polisi tersebut untuk kebaikan kami juga agar terhindar dari hal-hal yang “menakutkan” yang tidak kami kehendaki. Wajar saja, masa itu yang tidak mendukung partai mayoritas dianggap “mbalelo” sama pemerintah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *