Pria Tua Itu

Pria tua itu sendirian. Kaki tuanya melangkah pelan menuju ke tempat peristirahatannya jauh di ujung pulau ini. Di rumah itu dia hanya ditemani oleh seorang pelayan setianya yang terus mendampinginya sejak memutuskan tak lagi berkelana. Dia kini hanya ingin beristirahat menyapa hari tuanya.

Pria tua itu sendirian. Semua anak-anaknya sibuk membanting tulang di ibukota. Tak seorang pun diantara anak-anaknya mengunjungi keberadaan pria tua itu. Sesekali si bungsu lah yang datang 2-3 hari untuk sekedar mengetahui kabar pria tua itu. Meski begitu, hal itu tak menyurutkan kecintaan pria tua itu kepada darah dagingnya.

Pernah suatu hari pria tua itu bertandang ke rumah anak-anaknya. Tidak ada satu pun dari mereka yang berusaha menemui ayah mereka ini. Bahkan mereka menghindar seakan tak mengenal pria tua itu. Hanya si bungsu yang mau menemani pria tua itu. Dihiburnya pria tua itu dan diajaknya hidup bersama dia dan istrinya. Pria tua itu menolak.

Pria tua itu sendirian. Kaki tuanya melangkah pelan menuju ke tempat peristirahatannya jauh di ujung pulau ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *